Paragraf merupakan satuan bahasa yang lebih besar daripada kalimat. Paragraf yang baik selalu bercirikan kepaduan. Kepaduan ini terbentuk oleh adanya kesatuan dan pertautan. Kesatuan berkenaan dengan pokok masalah atau yang biasa disebut gagasan utama, sedangkan pertautan berkaitan dengan hubungan antarbagian pembentuk paragraf, yakni kalimat yang satu dengan kalimat yang lain. Di samping itu, paragraf harus mengalami pengembangan. Artinya, gagasan utama dijelaskan melalui perincian dengan gagasan penjelas. Kekhasan paragraf adalah gagasan utama dikembangkan oleh gagasan penjelas.
Paragraf yang baik disusun atas sebuah gagasan utama dan beberapa gagasan penjelas, dan gagasan itu secara keseluruhan merupakan satu kesatuan. Paragraf yang panjang akan melelahkan pembaca dalam memahami gagasannya. Dengan demikian, paragraf yang pendek lebih baik digunakan karena memudahkan pembaca dalam memahami gagasan dan mengikuti jalan pikiran penulis.
a. Biji yang patut dipilih sebagai bibit memiliki beberapa ciri. Setelah dipilih, bibit disemaikan terlebih dahulu. Biji yang dijadikan bibit harus masih dalam keadaan utuh. Biji yang kulitnya berkerut atau berjamur sebaiknya tidak dipilih. Kulit biji yang sehat biasanya berwarna kuning muda.
b. Kekeringan yang melanda pulau ini berakibat sangat parah. Sumur penduduk sudah tidak banyak mengeluarkan air. Ternak sudah lama tidak memperoleh makanan yang berupa rerumputan hijau. Pepohonan pun di mana-mana tampak layu. Banyak sawah yang tidak tergarap lagi; tanahnya mengeras dan pecah-pecah.
0 comment:
Post a Comment